Ruang-n Euclides
Seperti yang telah diketahui sebuah vektor di R2 dinyatakan oleh sepasang bilangan terurut u=(u1, u2), begitupun vektor di R3 dinyatakan tiga bilangan terurut u=(u1, u2, u3). Permasalahan mulai timbul setelah R3, apakah perlu dikembangkan R4, dan bagaimana visualisasinya. Jawabnya tentu perlu dikembangkan ke R4, R5, bahkan sampai Rn. Hal ini dapat dilihat pada Sistem Persamaan Linier yang telah dibicarakan pada sub bab sebelumnya, yang ternyata permasalahan vektor bukan hanya sampai R3, melainkan sampai Rn. Masalah visualisasi tidak dapat dilaksanakan, karena dunia ini hanya disusun oleh konsep tiga dimensi.Operasi-Operasi pada vector Rn
1. Penjumlahan
Misalkan u, v ∈ Rn , didefinisikan :
u + v = (u1+v1, u2+v2, ..., un+vn) {entri yang seletak dijumlahkan}
Contoh:
Misalkan u=(2, -1, 9, 3, 4), v=(1, -2, 3, -2, 1, 0), w=(5, -8, 2, 3, 4, 5)
u + v = tidak terdefinisi, karena u ∈ R5, sedangkan v ∈ R6
v + w = (1+5, (-2)+(-8), 3+2, (-2)+3, 1+4, 0+5)=(6, -10, 5, 1, 5, 5)
2. Perkalian dengan skalar
Misalkan u ∈ Rn , k skalar, didefinisikan : ku = (ku1, ku2, ..., kun) {setiap entri dikalikan dengan skalar}
Contoh:
Misalkan u = (2, -1, 9, 3, 4), -3u = (-6, 3, -27, -9, -12)
Akibat dari didefinisikannya perkalian dengan skalar, maka didapatlah operasi pengurangan, yaitu :
u - v = u + (-v) = u + (-1)v
Sifat-sifat penjumlahan dan perkalian dengan skalar:
Misalkan u, v, w ∈ Rn , k, l skalar, berlaku:
a. u + v = v + u { komutatif}
b. (u + v) + w = u + (v + w) {asosiatif}
c. c. u + o = o + u = u {anggota identitas}
d. u + (-u) = (-u) + u = o {invers anggota}
e. k(u + v) = ku + kv {distributif terhadap skalar}
f. (k+l)u = ku + lu {distributif terhadap skalar}
g. (kl)u = k(lu) {asosiatif perkalian dengan skalar}
h. 1.u = u {perkalian dengan skalar 1 (satu)}
u • v = u1v1 + u2v2+ ...+unvn {jumlah dari semua hasil kali entri yang seletak}
Misalkan u=(2, -1, 9, 3, 4), v=(1, -2, 3, -2, 1, 0), w=(5, -8, 2, 3, 4, 5)
Sifat hasil kali titik:
a. u • v = v • u {komutatif}
b. u • (v + w) = u • v + u • w) {distributif}
c. k(u • v) = (ku) • v= u • (kv) {kehomogenan}
d. u • u > 0, jika u≠o, dan u • u = 0, jika u = o {kepositifan}
Keempat sifat di atas nantinya akan diambil sebagai kebenaran (aksioma) untuk membentuk definisi hasil kali dalam.
Contoh:
Misalkan u=(2, -4, 9, -2, 4),
Melainkan sudut dalam makna yang di dalam ide saja.
Misalkan u, v ∈ Rn , didefinisikan sudut diantara vektor u dan v, dinyatakan sebagai cosinusnya:
Contoh:
Misalkan u=(2, -1, 9, 3, 4) dan v=(1, -2, 3, -2, 1)
Misalkan u=(2, -4, 9, -2, 4) dan v=(1, -2, 0, 2, 3),
Himpunan dari semua vektor di Rn, yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan, perkalian dengan skalar, dan hasil kali titik yang telah didefinisikan di atas disebut ruang n Euclides.
Komentar
Posting Komentar